Have an account?

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Silahkan membaca dan berbagi Ilmu..

Jumat, 20 Agustus 2010

Artikel Islam

10 Nasehat Untuk Wanita

Nasehat adalah sebuah kejernihan yang sewajarnya hadir dalam kehidupan masyarakat Islam. Terkhusus bagi wanita muslimah yang hidup dijaman ini. Sapaan nasehat adalah penyejuk yang menyegarkan langkah dalam menuju ridha Yang Maha rahmah, Allah tabaraka ta'ala.

Wanita muslimah meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.
Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat. Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah. Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan , karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.
Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab.
" Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka."
(al ahzaab: 59)

Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya. Rasulullah bersabda,
'apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga. (Hadis Shahih jami')

Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah, mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk, firman Allah,
'wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka'. (At tahrim: 6)

Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah,
'barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka setan yang ke-3 nya'.

Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.

Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki. Sabda Rasulullah,
'Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.' (Hadis shahih)

Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka,

"barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut" (hadis shahih)

Wanita muslimah adalah da'iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya , menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam. Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah,
'kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak). (HR. bukhari dan muslim).

Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu , menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah, ini semua yang dinamakan dengan taqwa,
'malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya, dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar. (Hadis Shahih Jami')

Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma,
'tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan'. (Al An'am: 70)

Allah berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya ,

'alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggakkan' .
(Al An'am: 31)

Wahai muslimah laksanakanlah nasehat-nasehat ini niscaya engkau akan jaya di dunia dan di akhirat.
10 Nasehat Untuk Wanita

Nasehat adalah sebuah kejernihan yang sewajarnya hadir dalam kehidupan masyarakat Islam. Terkhusus bagi wanita muslimah yang hidup dijaman ini. Sapaan nasehat adalah penyejuk yang menyegarkan langkah dalam menuju ridha Yang Maha rahmah, Allah tabaraka ta'ala.

Wanita muslimah meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.
Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat. Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah. Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan , karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.
Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab.
" Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka."
(al ahzaab: 59)

Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya. Rasulullah bersabda,
'apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga. (Hadis Shahih jami')

Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah, mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk, firman Allah,
'wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka'. (At tahrim: 6)

Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah,
'barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka setan yang ke-3 nya'.

Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.

Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki. Sabda Rasulullah,
'Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.' (Hadis shahih)

Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka,

"barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut" (hadis shahih)

Wanita muslimah adalah da'iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya , menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam. Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah,
'kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak). (HR. bukhari dan muslim).

Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu , menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah, ini semua yang dinamakan dengan taqwa,
'malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya, dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar. (Hadis Shahih Jami')

Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma,
'tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan'. (Al An'am: 70)

Allah berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya ,

'alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggakkan' .
(Al An'am: 31)

Wahai muslimah laksanakanlah nasehat-nasehat ini niscaya engkau akan jaya di dunia dan di akhirat.
Penasaran baca selengkapnya.. - Artikel Islam

Jumat, 23 Juli 2010

Artikel Islam

Bagaimana Menyambut Bulan Ramadhan


Segala puji bagi Allah semata, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Saudaraku muslim dan muslimah

Jika ada seorang tamu yang Anda cintai dan rindukan memberitahu bahwa ia akan datang, bagaimanakah perasaan Anda dan apa yang akan Anda lakukan?

Tidak diragukan lagi, Anda akan senang dan berbahagia, kemudian Anda akan bersiap-siap menyambut kunjungan itu dan sedapat mungkin Anda akan merapikan diri, membersihkan rumah dan menyiapkan acara-acara yang menarik dalam rangka kunjungan itu.

Wahai saudaraku, bagaimana jika tamu itu bukan saja Anda cintai, akan tetapi juga dicintai Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin? Bagaimana jika tamu ini selama tinggal bersarna kita, apalagi antara siang dan malamnya membawa kebaikan dan keberkahan?

Tamu yang dirnaksud itu tidak lain adalah Ramadhan, bulan yang rnulia, bulan Al-Qur’an, bulan shi’am, bulan bertahajjud dan qiyamullail, bulan kesabaran dan takwa, bulan kasih sayang, ampunan dan terbebasnya hamba dan api neraka, bulan yang terdapat di dalamnya suatu malam yang lebih baik dan seribu bulan, bulan di mana syetan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka. Semoga Allah melimpahkan karunia-Nya kepada kita dan tidak berpisah dengan bulan itu kecuali ia telah menyucikan ruh dan jiwanya. Allah Ta'ala berfirman, artinya: “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (Asy-Syam: 9).

Kaum salaf (pendahulu) umat ini telah memahami betapa tinggi nilai tamu tersebut. Oleh karena itu, diriwayatkan bahwa mereka berdo’a memohon kepada Allah agar mereka dipertemukan kembali dengan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya, dan apabila mereka mengakhirinya mereka pun -karena perpisahan itu- menangis dan berdo’a kepada Allah agar amal mereka pada bulan bulan yang lain diterima, demikian seperti dinukil Ibnu Rajab rahimahullah.


--------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Umat Islam Pada Umumnya Menyambut
Bulan Ramadhan

Allah Ta`ala berfirman:

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi ini niscaya mereka akan . menyesatkan kamu dan jalan Allah”. (QS. Al- An’am: 116).

Dalam ayat lain disebutkan:

“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya (QS. Yusuf: 103).

Saudaraku yang mulia,

Kalau Anda perhatikan kondisi umat Islam, maka dengan sangat disesalkan bahwa Anda akan mendapatkan kejanggalan nyata dan perbedaan jauh antara kenyataan dan syari’at Islam. Kita temukan keanekaragaman di kalangan urnat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan, yang semua itu Rata-rata menyimpang dan apa yang disyari’atkan Allah. Di antara mereka ada yang menyambutnya dengan pesta, pawai-pawai, lagu -lagu atau nyanyian bermusik. Di antara mereka ada yang menyambutnya dengan mempersiapkan acara begadang diseRtai pemutaran film-film atau drama yang di dalamnya terdapat tabarruj (pamer aurat) dan penbuatan-penbuatan maksiat.

Padahal demi Allah, seharusnya tidaklah demikian, tidaklah menyambut Ramadhan itu dengan perbuatan maksiat, haram dan mendurhakai Penguasa semesta alam; benarlah sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga" (HR. Ahmad dan terdapat dalam Shahih AlJami’no.34 90).


Kepada mereka kami ingatkan dengan mengutip sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Sejahat-jahat umatku adalah mereka yang melahap segala kenikmatan dan memakan berbagai makanan”. (Hadits ini dihasankan oleh Al-Albani di dalam Shahih AlJaini’no.3 599).


--------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Kita Menyambut Bulan ini


Untuk hal in kami ringkaskan sebagai berikut:

Dengan berdo’a, semoga Allah memperpanjang umur kita sampai pada bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum salaf begitu pula memohon kepada Allah untuk diberi pertolongan dan kekuatan dalam menunaikan shaum, qjyamullail dan beramal shalih di dalamnya.

Allah Ta’ala berfirman: “Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kaini minta pertolongan" (Al-Fatihah: 5).

Kebersihan dan kesucian, maksudnya adalah kebersihan ma'nawi yaitu taubat yang tulus dan sebenar-benannya dan segala dosa dan maksiat. Hal yang demikian itu wajib dilakukan setiap saat. Lalu kami ingatkan kepada para pelaku maksiat:

Pantaskah Anda menyambut hadiah dan Allah sedangkan Anda berada dalam keadaan tidak diridhai-Nya? Bagaimana Anda menunaikan shaum sedangkan Anda berbuka dengan sesuatu yang haram?

Wahai orang yang meninggalkan shalat, bagaimana mungkin ibadah puasa Anda diterima, sedangkan Anda meninggalkan rukun Islam yang kedua, padahal orang yang meninggalkannya dihukumi kafir secara mutlak?

Wahai pemakan riba, uang suap dan barang haram, bagaimana Anda melakukan shaum dan hal yang diperbolehkan sedangkan Anda berbuka dengan sesuatu yang haram?

Wahai pendurhaka kedua orang tua, bagaimana Anda dapat berpuasa dengan tenang sedangkan Rasulullah SAW melaknatmu dan malaikat Jibnil pun mengamininya?

Wahai orang-onang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan perbuatan haram dengan mendengarkan musik, merokok dan bergaul dengan orang-orang fasik dan lain-lainnya.

Belumkah Anda mendengar sabda Nabi SAW yang artinya: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum" (HR. Al Bukhari).

“Kenapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga" (Shahih AlJaini’).

Maka bertaubatlah dengan taubat yang tulus dan sebenar-benar taubat. Pintu taubat Alhamdulillah masih terbuka, dan taubat itu bukanlah sekedar meninggalkan perbuatan dosa, akan tetapi dengan mengembalikan hati dan hawa nafsu Anda kepada Dzat Yang Maha Mengetahui Alam Ghaib:

“Maka kembalilah kepada Allah.“ (Adz- Dzaniat: 50).

Di antara persiapan jiwa dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, hendaknya Anda dengan sepenuh hati melakukan shaum sebaik baiknya dan beramal shalih pada bulan Sya’ban. Sebab pada bulan Sya’ban ini segala amal perbuatan diangkat kepada Allah, sebagaimana sabda Rasululah SAW yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.

"Rasulullah SAW melakukan shaum sepanjang bulan Sya ‘ban atau melakukan shaum pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya."(HR. Al-Bukhani dan Muslim).

Di antara masalah penting lainnya adalah bertafaqquh (berupaya memahami hukum-hukum shaum dan mengenal petunjuk Nabi SAW) sebelum memasuki shaum; mempelajari syarat-syarat shaurn, syarat sahnya, apa saja yang membatalkannya, hukum shaum pada hari yang diragukan, apa yang boleh, wajib atau haram dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan shaum, apa etika dan sunnah-sunnahnya, hukum- hukum qiyamullail berapa bilangan raka’atnya, hukum-hukum shaum bagi mereka yang berhalangan, baik karena safar (bepergian), sakit, hukum zakat fitrah dan lain sebagainya. Begitu pula mengenai petunjuk Nabi SAW dalam bulan Ramadhan yang bertalian dengan diri beliau, shaumnya, qiyamullalnya, hatinya, pemeliharaan dirinya serta keteladanan beliau dalam bertadarrus Al-Qur'an berkaitan dengan keluarga dan semua harus didahului dengan pemahaman sebelum mengamalkan.

Firman Allah Ta'ala, artinya: "Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu." (Muhammad: 19).

Dalam ayat di atas Allah mendahului sebelum perkataan dan perbuatan, lalu Nabi SAW bersabda yang artinya:

“Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia memberinya kepahaman dalam agama." (Mutaffaq ‘Alaih).

Mempersiapkan acara-acara menyambut 'tamu agung'. Hendaknya Anda, keluarga dan handai taulan Anda mempersiapkan diri dalam rangka memanfaatkan waktu yang ada selama kunjungan tamu tersebut dengan sebaik-baiknya. Di antaranya dengan membaca Al Qur’an, mempelajari kemudian menghafalnya, qiyamullail, memberi ifthar (buka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa, melakukan umrah, i’tikaf, dan berlomba-lomba dalam kebaikan dengan semangat fastabiqul khairat (benlomba-lomba dalam kebaikan), shadaqah, dzikir, penyucian jiwa dan lain sebagainya.

Saudaraku seiman yang saya cintai

Demikianlah ringkasan bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan yang dapat kami kemukakan. Kita berdo’a semoga Allah berkenan memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita agar dapat beramal shalih pada bulan Ramadhan.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Bagaimana Menyambut Bulan Ramadhan


Segala puji bagi Allah semata, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Saudaraku muslim dan muslimah

Jika ada seorang tamu yang Anda cintai dan rindukan memberitahu bahwa ia akan datang, bagaimanakah perasaan Anda dan apa yang akan Anda lakukan?

Tidak diragukan lagi, Anda akan senang dan berbahagia, kemudian Anda akan bersiap-siap menyambut kunjungan itu dan sedapat mungkin Anda akan merapikan diri, membersihkan rumah dan menyiapkan acara-acara yang menarik dalam rangka kunjungan itu.

Wahai saudaraku, bagaimana jika tamu itu bukan saja Anda cintai, akan tetapi juga dicintai Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin? Bagaimana jika tamu ini selama tinggal bersarna kita, apalagi antara siang dan malamnya membawa kebaikan dan keberkahan?

Tamu yang dirnaksud itu tidak lain adalah Ramadhan, bulan yang rnulia, bulan Al-Qur’an, bulan shi’am, bulan bertahajjud dan qiyamullail, bulan kesabaran dan takwa, bulan kasih sayang, ampunan dan terbebasnya hamba dan api neraka, bulan yang terdapat di dalamnya suatu malam yang lebih baik dan seribu bulan, bulan di mana syetan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka. Semoga Allah melimpahkan karunia-Nya kepada kita dan tidak berpisah dengan bulan itu kecuali ia telah menyucikan ruh dan jiwanya. Allah Ta'ala berfirman, artinya: “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (Asy-Syam: 9).

Kaum salaf (pendahulu) umat ini telah memahami betapa tinggi nilai tamu tersebut. Oleh karena itu, diriwayatkan bahwa mereka berdo’a memohon kepada Allah agar mereka dipertemukan kembali dengan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya, dan apabila mereka mengakhirinya mereka pun -karena perpisahan itu- menangis dan berdo’a kepada Allah agar amal mereka pada bulan bulan yang lain diterima, demikian seperti dinukil Ibnu Rajab rahimahullah.


--------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Umat Islam Pada Umumnya Menyambut
Bulan Ramadhan

Allah Ta`ala berfirman:

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi ini niscaya mereka akan . menyesatkan kamu dan jalan Allah”. (QS. Al- An’am: 116).

Dalam ayat lain disebutkan:

“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya (QS. Yusuf: 103).

Saudaraku yang mulia,

Kalau Anda perhatikan kondisi umat Islam, maka dengan sangat disesalkan bahwa Anda akan mendapatkan kejanggalan nyata dan perbedaan jauh antara kenyataan dan syari’at Islam. Kita temukan keanekaragaman di kalangan urnat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan, yang semua itu Rata-rata menyimpang dan apa yang disyari’atkan Allah. Di antara mereka ada yang menyambutnya dengan pesta, pawai-pawai, lagu -lagu atau nyanyian bermusik. Di antara mereka ada yang menyambutnya dengan mempersiapkan acara begadang diseRtai pemutaran film-film atau drama yang di dalamnya terdapat tabarruj (pamer aurat) dan penbuatan-penbuatan maksiat.

Padahal demi Allah, seharusnya tidaklah demikian, tidaklah menyambut Ramadhan itu dengan perbuatan maksiat, haram dan mendurhakai Penguasa semesta alam; benarlah sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga" (HR. Ahmad dan terdapat dalam Shahih AlJami’no.34 90).


Kepada mereka kami ingatkan dengan mengutip sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Sejahat-jahat umatku adalah mereka yang melahap segala kenikmatan dan memakan berbagai makanan”. (Hadits ini dihasankan oleh Al-Albani di dalam Shahih AlJaini’no.3 599).


--------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Kita Menyambut Bulan ini


Untuk hal in kami ringkaskan sebagai berikut:

Dengan berdo’a, semoga Allah memperpanjang umur kita sampai pada bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum salaf begitu pula memohon kepada Allah untuk diberi pertolongan dan kekuatan dalam menunaikan shaum, qjyamullail dan beramal shalih di dalamnya.

Allah Ta’ala berfirman: “Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kaini minta pertolongan" (Al-Fatihah: 5).

Kebersihan dan kesucian, maksudnya adalah kebersihan ma'nawi yaitu taubat yang tulus dan sebenar-benannya dan segala dosa dan maksiat. Hal yang demikian itu wajib dilakukan setiap saat. Lalu kami ingatkan kepada para pelaku maksiat:

Pantaskah Anda menyambut hadiah dan Allah sedangkan Anda berada dalam keadaan tidak diridhai-Nya? Bagaimana Anda menunaikan shaum sedangkan Anda berbuka dengan sesuatu yang haram?

Wahai orang yang meninggalkan shalat, bagaimana mungkin ibadah puasa Anda diterima, sedangkan Anda meninggalkan rukun Islam yang kedua, padahal orang yang meninggalkannya dihukumi kafir secara mutlak?

Wahai pemakan riba, uang suap dan barang haram, bagaimana Anda melakukan shaum dan hal yang diperbolehkan sedangkan Anda berbuka dengan sesuatu yang haram?

Wahai pendurhaka kedua orang tua, bagaimana Anda dapat berpuasa dengan tenang sedangkan Rasulullah SAW melaknatmu dan malaikat Jibnil pun mengamininya?

Wahai orang-onang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan perbuatan haram dengan mendengarkan musik, merokok dan bergaul dengan orang-orang fasik dan lain-lainnya.

Belumkah Anda mendengar sabda Nabi SAW yang artinya: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum" (HR. Al Bukhari).

“Kenapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga" (Shahih AlJaini’).

Maka bertaubatlah dengan taubat yang tulus dan sebenar-benar taubat. Pintu taubat Alhamdulillah masih terbuka, dan taubat itu bukanlah sekedar meninggalkan perbuatan dosa, akan tetapi dengan mengembalikan hati dan hawa nafsu Anda kepada Dzat Yang Maha Mengetahui Alam Ghaib:

“Maka kembalilah kepada Allah.“ (Adz- Dzaniat: 50).

Di antara persiapan jiwa dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, hendaknya Anda dengan sepenuh hati melakukan shaum sebaik baiknya dan beramal shalih pada bulan Sya’ban. Sebab pada bulan Sya’ban ini segala amal perbuatan diangkat kepada Allah, sebagaimana sabda Rasululah SAW yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.

"Rasulullah SAW melakukan shaum sepanjang bulan Sya ‘ban atau melakukan shaum pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya."(HR. Al-Bukhani dan Muslim).

Di antara masalah penting lainnya adalah bertafaqquh (berupaya memahami hukum-hukum shaum dan mengenal petunjuk Nabi SAW) sebelum memasuki shaum; mempelajari syarat-syarat shaurn, syarat sahnya, apa saja yang membatalkannya, hukum shaum pada hari yang diragukan, apa yang boleh, wajib atau haram dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan shaum, apa etika dan sunnah-sunnahnya, hukum- hukum qiyamullail berapa bilangan raka’atnya, hukum-hukum shaum bagi mereka yang berhalangan, baik karena safar (bepergian), sakit, hukum zakat fitrah dan lain sebagainya. Begitu pula mengenai petunjuk Nabi SAW dalam bulan Ramadhan yang bertalian dengan diri beliau, shaumnya, qiyamullalnya, hatinya, pemeliharaan dirinya serta keteladanan beliau dalam bertadarrus Al-Qur'an berkaitan dengan keluarga dan semua harus didahului dengan pemahaman sebelum mengamalkan.

Firman Allah Ta'ala, artinya: "Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu." (Muhammad: 19).

Dalam ayat di atas Allah mendahului sebelum perkataan dan perbuatan, lalu Nabi SAW bersabda yang artinya:

“Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia memberinya kepahaman dalam agama." (Mutaffaq ‘Alaih).

Mempersiapkan acara-acara menyambut 'tamu agung'. Hendaknya Anda, keluarga dan handai taulan Anda mempersiapkan diri dalam rangka memanfaatkan waktu yang ada selama kunjungan tamu tersebut dengan sebaik-baiknya. Di antaranya dengan membaca Al Qur’an, mempelajari kemudian menghafalnya, qiyamullail, memberi ifthar (buka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa, melakukan umrah, i’tikaf, dan berlomba-lomba dalam kebaikan dengan semangat fastabiqul khairat (benlomba-lomba dalam kebaikan), shadaqah, dzikir, penyucian jiwa dan lain sebagainya.

Saudaraku seiman yang saya cintai

Demikianlah ringkasan bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan yang dapat kami kemukakan. Kita berdo’a semoga Allah berkenan memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita agar dapat beramal shalih pada bulan Ramadhan.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penasaran baca selengkapnya.. - Artikel Islam

Kamis, 22 Juli 2010

Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat


Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat
Manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya syaithan. Kelengahan sedikit saja, syaithan akan bisa menjermusukan seseorang ke dalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup seseorang. Berikut ini adalah 7 amal penting yang akan menjamin seseorang terhindar dari kondisi negatif itu. Dengan melakukan 7 program ini, seseorang akan diampuni dosanya, dilindungi dari fitnah kubur, dibangunkan rumah di surga, dikabulkan do’anya, dilindungi dari kefakiran, dicukupi kebutuhannya, dibebaskan dari perasaan gelisah. Uniknya lagi, semua hal itu dapat diperoleh hanya dengan membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit atau 1 jam saja.
1. Melakukan 12 rakaat sunnah rawatib. Yakni, 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat bada zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya.
Manfaat yang diharapkan: Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga bagi orang yang senantiasa melakukannya.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang solat dalam satu hari sebanyak 12 rakaat, sunnah, Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR Muslim)
2. Sholat dua rakaat tahajjud. Faidah yang diharapkan: Dikabulkannya do’a, diampunkannya dosa, dan dicukupi Allah kebutuhannya. Dalil: Sabda Rasulullah saw, “Allah sw turun setiap malam ke langit dunia, di saat sepertiga malam terakhir dan mengatakan, “Siapa yang berdo’a kepadaku, pasti aku kabulkan. Siapa yang meminta padaku,pasti aku berikan, dan siapa yang memohon ampun padaku, pasti aku ampuni. (HR. Bukhari)
3. Melakukan sholat duha 2 raka’at, 4 rakaat atau 8 rakaat. Manfaat yang diharapkan: Bernilai shadaqah dari seluruh persendian tulang. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Setiap persendian kalian adalah sadakah, setiap tasbih adalah sadakah, setiap tahmid adalah sadakah, setiap tahlil adalah adakah, setiap takbir adalah sadakah, setiap anjuran pada kebaikan adalah sadakah, setiap larangan dari yang mungkar adalah sadakah, dan semuanya akan mendapat ganjaran yang sama dengan melakukan shalat dua rakaat dari shalat duha.
4. Membaca surat Al Mulk. Manfaat yang diharapkan: Diselamatkan dari adzab kubur. Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya ada salah satu surat dri Al Qur`an yang terdiri dari 30 ayat. Ia akan memberi syafaat pada seseorang dengan pengampunan dosa. Yaitu surat “tabarakallazi biyadihil mulk.” (HR Turmudzi dan Ahmad. Turmudzi mengatakan, ini adalah hadits hasan)
5. Mengatakan : Laailaaha illallah wah dahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa hua ala kulli syai’in qadir dalam satu hari seratus kali. Manfaat yang diharapkan: Terpelihara dari gangguan syaitan selama satu hari, dihapuskan 100 kesalahan dan memperoleh 100 kebaikan.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengatakan “Laa ilaaha illallah wah dahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syai’in qadiir”, maka ia akan mendapat pahala seperti membebaskan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan, dihapuskan 100 kesalahannya, dan ia akan terpelihara dari syaitan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorangpun yang lebih baik dari apa yang ia peroleh dari hari itu, kecuali ada orang yang beramal lebih dari itu.”
6. Shalawat atas Nabi Muhammad saw sebanyak 100 kali.
Faidah yang diharapkan: Bebas dari bakhil dan mendapat balasan shalawat dari Allah swt. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat atas diri saya maka Allah akan mendo’akannya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Hadits Rasulullah saw: Orang yang bakhil adalah orang yang bila namaku disebut di hadapannya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku. (HR Turmudzi)
7. Mengatakan Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil aziim.
Faidah yang diharapkan: Ditanamkan di surga untuk yang melakukannya 100 batang pohon. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang melazimkan istighfar, maka Allah akan memberikan padanya jalankeluar di setiap kesempitan, penyelesaian dari setiap kegundahan, dan diberikan rizki dari sesuatu yang tidak diduga-duga. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)
Selain tujuh amalan di atas, tentu saja kita harus mengerti bahwa iman dalam Islam bukanlah sekedar sholat,dzikir dan bacaan Al Quran, tapi mencakup perbuatan dan prilaku kita dalam berhubungan sesama manusia. Rasulullah menyebutkan, “Senyum anda kepada saudara anda adalah shadakah, danperintah kepada yang ma’ruf serta larangan dari yang mungkar itu shadakah, petunjukmu pada seorang asing yang tersesat itu sedekah, engkau menuntun orang yang sulit melihat itu shadakah, menyingkirkan batu dan duri dari jalan itu adalah sadakah, dan engkau membantu mengambilkan air untuk sahdaramu itu adalah sedekah.” Hadits riwayat Turmudzi ini menunjukkan bahwa kebaikan seorang muslim, selain ditunjang oleh kebaikan bathinnya juga harus diimplementasikan dalam kebaikannya dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat
Manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya syaithan. Kelengahan sedikit saja, syaithan akan bisa menjermusukan seseorang ke dalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup seseorang. Berikut ini adalah 7 amal penting yang akan menjamin seseorang terhindar dari kondisi negatif itu. Dengan melakukan 7 program ini, seseorang akan diampuni dosanya, dilindungi dari fitnah kubur, dibangunkan rumah di surga, dikabulkan do’anya, dilindungi dari kefakiran, dicukupi kebutuhannya, dibebaskan dari perasaan gelisah. Uniknya lagi, semua hal itu dapat diperoleh hanya dengan membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit atau 1 jam saja.
1. Melakukan 12 rakaat sunnah rawatib. Yakni, 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat bada zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya.
Manfaat yang diharapkan: Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga bagi orang yang senantiasa melakukannya.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang solat dalam satu hari sebanyak 12 rakaat, sunnah, Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR Muslim)
2. Sholat dua rakaat tahajjud. Faidah yang diharapkan: Dikabulkannya do’a, diampunkannya dosa, dan dicukupi Allah kebutuhannya. Dalil: Sabda Rasulullah saw, “Allah sw turun setiap malam ke langit dunia, di saat sepertiga malam terakhir dan mengatakan, “Siapa yang berdo’a kepadaku, pasti aku kabulkan. Siapa yang meminta padaku,pasti aku berikan, dan siapa yang memohon ampun padaku, pasti aku ampuni. (HR. Bukhari)
3. Melakukan sholat duha 2 raka’at, 4 rakaat atau 8 rakaat. Manfaat yang diharapkan: Bernilai shadaqah dari seluruh persendian tulang. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Setiap persendian kalian adalah sadakah, setiap tasbih adalah sadakah, setiap tahmid adalah sadakah, setiap tahlil adalah adakah, setiap takbir adalah sadakah, setiap anjuran pada kebaikan adalah sadakah, setiap larangan dari yang mungkar adalah sadakah, dan semuanya akan mendapat ganjaran yang sama dengan melakukan shalat dua rakaat dari shalat duha.
4. Membaca surat Al Mulk. Manfaat yang diharapkan: Diselamatkan dari adzab kubur. Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya ada salah satu surat dri Al Qur`an yang terdiri dari 30 ayat. Ia akan memberi syafaat pada seseorang dengan pengampunan dosa. Yaitu surat “tabarakallazi biyadihil mulk.” (HR Turmudzi dan Ahmad. Turmudzi mengatakan, ini adalah hadits hasan)
5. Mengatakan : Laailaaha illallah wah dahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa hua ala kulli syai’in qadir dalam satu hari seratus kali. Manfaat yang diharapkan: Terpelihara dari gangguan syaitan selama satu hari, dihapuskan 100 kesalahan dan memperoleh 100 kebaikan.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengatakan “Laa ilaaha illallah wah dahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syai’in qadiir”, maka ia akan mendapat pahala seperti membebaskan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan, dihapuskan 100 kesalahannya, dan ia akan terpelihara dari syaitan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorangpun yang lebih baik dari apa yang ia peroleh dari hari itu, kecuali ada orang yang beramal lebih dari itu.”
6. Shalawat atas Nabi Muhammad saw sebanyak 100 kali.
Faidah yang diharapkan: Bebas dari bakhil dan mendapat balasan shalawat dari Allah swt. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat atas diri saya maka Allah akan mendo’akannya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Hadits Rasulullah saw: Orang yang bakhil adalah orang yang bila namaku disebut di hadapannya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku. (HR Turmudzi)
7. Mengatakan Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil aziim.
Faidah yang diharapkan: Ditanamkan di surga untuk yang melakukannya 100 batang pohon. Dalil: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang melazimkan istighfar, maka Allah akan memberikan padanya jalankeluar di setiap kesempitan, penyelesaian dari setiap kegundahan, dan diberikan rizki dari sesuatu yang tidak diduga-duga. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)
Selain tujuh amalan di atas, tentu saja kita harus mengerti bahwa iman dalam Islam bukanlah sekedar sholat,dzikir dan bacaan Al Quran, tapi mencakup perbuatan dan prilaku kita dalam berhubungan sesama manusia. Rasulullah menyebutkan, “Senyum anda kepada saudara anda adalah shadakah, danperintah kepada yang ma’ruf serta larangan dari yang mungkar itu shadakah, petunjukmu pada seorang asing yang tersesat itu sedekah, engkau menuntun orang yang sulit melihat itu shadakah, menyingkirkan batu dan duri dari jalan itu adalah sadakah, dan engkau membantu mengambilkan air untuk sahdaramu itu adalah sedekah.” Hadits riwayat Turmudzi ini menunjukkan bahwa kebaikan seorang muslim, selain ditunjang oleh kebaikan bathinnya juga harus diimplementasikan dalam kebaikannya dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.
Penasaran baca selengkapnya.. - Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat

Selasa, 08 Juni 2010



Anakku sayang....I miss u..


Anakku sayang....I miss u..
Penasaran baca selengkapnya.. -

Silahkan yang mau Ramal...